Sunday, September 18, 2022

Si Pandai Pura-Pura


Ringan ia berucap “sudah lupa”
Sadar ia kesal, marah dan kecewa
Berat ia mengungkapkan
Hati masih merasa, namun otak bilang tidak usah

Selalu merasa bisa melakukannya sendiri
Selalu merasa diri ini baik-baik saja
Tetapi nyatanya butuh seseorang yang mampu mendengarkan
Tak perlu perhatian berlebih, hanya ingin sekedar melegakan isi hati

Di titik tertentu, aku juga begitu
Menangis tersedu memunguti kembali puing-puing kehancuran 
Saat itu, saat merenungi betapa sakit, hancur, muak akan hal yang telah terlewati
Namun yang bisa ku lakukan hanyalah menerimanya sembari terus berjalan
Sebab bahkan diluar sana iblis pun tahu,
Tak ada pilihan lagi selain itu

No comments:

Post a Comment