Saturday, September 5, 2020

Uswah dan Masa Skripsi



Waktu bulan puasa saya pernah bilang bakalan nambahin cerita di blog tentang Uswah & Masa Skripsi. Oya, sebelumnya biar lebih akrab kayaknya jangan pake sudut pandang kata saya itu terlalu formal deh wkwk. Pake kata aku aja. Ok! sip deal ya.

Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa berupa karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian dengan tujuan untuk memperoleh gelar sarjana dan juga tuntutan sebagai mahasiswa tingkat akhir untuk bisa menyelesaikan skripsi. Disini aku pengen cerita tentang bagaimana tugas akhir tersebut bisa tuntas dan akhirnya bisa proud to my self hingga tak pernah menyangka. Let’s begin!

Dari mulai semprop (seminar proposal) pada bulan Desember 2019 meyakinkan diri memilih fokus penelitian mengenai keterampilan mengenal huruf pada anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan media sandpaper letters tentu saja berdasarkan hasil studi pendahuluan lewat observasi langsung ke lapangan hingga studi literature. Sandpaper letters merupakan media pembelajaran dari Maria Montessori untuk mengenalkan huruf pada anak secara konkret dimana anak dapat melihat, meraba dan merasakan pola huruf pada media tersebut. Maka, dirumuskan dengan judul awal pada seminar proposal yakni “Pengaruh Penggunaan Media Sandpaper Letters terhadap Keterampilan Mengenal Huruf pada Anak Kelompok A RA Baiturrahman” waktu itu pokoknya udah yakin banget sama diri sendiri kalau misalkan fokus penelitian ini tuh gaakan berubah sampai nanti skripsi! Karena kan seminar proposal itu baru bentuk pengajuan proposal skripsi aja dan isinya pun hanya BAB I – BAB III guys.

Pada saat seminar proposal diuji oleh DPS (Dewan Pertimbangan Skripsi) dan Dospem (Dosen Pembimbing). Istikharah Nurzaman, M.Pd., Taopik Rahman, M.Pd. dan Dr. Dian Indihadi, M.Pd beliaulah orang-orangnya. alhamdullilah banget hasil dari seminar tidak begitu banyak revisi hanya mendapatkan beberapa saran bahwa aku tuh harus kaji ulang rumusan masalah, kaji ulang desain penelitian, kaji ulang instrumen, pertajam fokus penelitian, rumuskan prosedur, rumuskan bahan ajar, hingga harus merumuskan pada deskriptor dan indikator untuk instrumen penelitian. Itu artinya proposal saya diterima namun harus dipoles saja ditambahkan beberapa point diatas. Betul tidak? Hehe. Jadi keyakinan diri untuk fokus penelitian dari seminar sampai skripsi tidak mau berubah langkah demi langkah terwujud.

Setelah melewati seminar proposal, aku mulai mengerjakan hasil saran dari ketiga Dosen tersebut. Dengan rasa juang dan semangat yang tinggi akhirnya selesai dan bisa bimbingan dengan dua Dosen Pembimbing. Pembimbing I Dr. Dian Indihadi, M.Pd. dan Pembimbing II Taopik Rahman, M.Pd. merekalah yang memberikan arahan dan bimbingan padaku sungguh terhura dan terharu. Selama bimbingan skripsi ada aja dramanya, ya walaupun ga seindah drama korea nikmati aja! Itu kalimat yang terus aku pegang. Please guys! Skripsian ga sereceh itu. Siapa sih yang ga pengen lulus cepet? Siapa sih yang ga pengen ikut sidang skripsi cepet? Siapa sih yang ga pengen di ACC cepet? Setiap orang progresnya berbeda, masalahnya berbeda, judul skripsinya juga berbeda-beda. Dosen pembimbingnya juga beda. Ingat ya!

Well, singkat cerita aku slalu push my self bahwa diri ini tuh mampu. Oya mengenai Dosen pembimbingnya beda tentu saja cara membimbing dan memberikan pendapat serta saran pun beda. Tapi sebisa mungkin kita harus bisa jadi penengah diantara keduanya. But, alhamdullilah banget untuk kedua Dosen Pembimbingku tidak begitu bertolak belakang mengenai arahan. Ehh.. ditengah-tengah perjalanan skripsi bimbingan dengan Dosen pembimbing 1 mulai abstrack tau ga kalo diceritain mah kayak diajak keliling kota dulu. Gini nih contohnya yang dibahas itukan mengenai bahan ajar dan instrument ya intinya mah biar segera di validasi dan segera mengambil data ke lapangan dan lanjut untuk BAB VI dan V. Emang sih awal-awal masih nyambung membahas progresanku suddenly disuruh gini katanya “Ok! silakan kerjakan. Sederhanakan nalar anda, bayangkan penelitian ini seperti anda berbelanja untuk bahan pembuatan sayur sop. Ok! buatkan daftar belanjaanya.” Hah?! Mata melohok melihat teks pesan singkat tersebut. Guys tau ga mikirin itu sampai dua hari dua malam maksudnya apa gak paham seriusan:( yaudah deh beranikan diri untuk bertanya “maksudnya bagaimana pak?” dan apa balasannya beliau membalas “kerjakan dahulu itu!” hah lagi? “apakah bapak bisa memberikan contohnya?” beliau membalas lagi “baca dan pahami, lalu kerjakan itu.” ……………. Diam seribu bahasa.

Hmm mulai panik… Ya Allah tolong Ya Allah dalam hati Ya Allah. Pada siapa lagi meminta pertolongan selain pada Allah yang memegang kendali hati. Ya Allah lembutkanlah hatinya. Ga ngerti Ya Allah maksudnya apa belanjaan sayur sop teh apa? Curhat ke Allah. Curhat juga sama temen-temen seperbimbingan. Alhamdullilah ada partner skripsian tersantuy namanya Itsnaeni Aridha Rahmah, panggilanya Ridha. Wah pokoknya aku belajar dari dia orangnya yang ga pernah panikan menghadapi karakteristik Dosen Pembimbing always menemani dari awal sampai akhir masa-masa skripsi, sampai numpang kosannya juga hmm maaf ya rid, si aku ngerepotin mulu. Temen-temen PGPAUD yang seperbimbingan dengan Dospem 1 Anis, Fiani, Layli, dan Devi wah kalian juga hebat! Kita bener-bener kebingungan masal dengan nalar dari beliau hehehe. Suka inget deh Fiani sama layli suka ngomel-ngomel di grup gini cenah. “Hey, naon sih eta maksudna?” “Hey, ges lieur ih” “Hey, abi mah ek kaluar tina zoom ah wkwk susah sinyal hey. Tuh hujan bari dipapkeun haha” “Kita teh kayak gaada perkembangan, diputer-puter wae” “Hey abi mah disuruh ganti judul jeng metode” “aduh artikel kumaha” aaa… pokoknya banyak banget curhatan-curhatan mereka yang sedang galau dilanda skripsi. Tapi da gimana kita teh harus nurut sama sabar gitu dan yakin aja kedepannya pasti bisa selesai tepat waktu.

Dan akhirnya kita semua bisa melewati masa bimbingan tersebut sampai bisa divalidasi intrumen bareng, ngambil data lapangan pun bareng. Tapi tetep kita punya waktunya masing-masing untuk menuntaskan skripsi. Eh iya balik lagi bahas soal daftar belanjaan sayur sop. Finally! Aku bisa menjawab pertanyaanya setelah dua hari dua malam memikirkan si sayur sop. Dan jawabanku “Daftar Belanja”

1.    Bawang putih

2.    Bawang merah

3.    Merica bubuk

4.    Kaldu bubuk

5.    Wortel

6.    Kentang

7.    Kol

8.    Makroni

9.    Daun bawang

10.     Batang seledri

Itulah jawabannya guys! Hahahahah ngakak juga ketawa-ketawa sendiri. Balesannya “Ok! lanjutkan. Sampai akhirnya selesai. Dari pertanyaan tersebut mungkin kedengaran aneh tapi dibalik itu semua ada makna tersembunyi yang akan membuat aku paham mengenai tujuan penelitianku. Ya sebenernya ngejelasinnya rada absurd ya. Maaf ga bisa semua diceritain hehe pada intinya gitu guys. Kelanjutannya beliau terus bertanya tentang hal itu sampai balik lagi ke topik fokus penelitian skripsiku, tentu saja bukan sayur sop haha.

Alhamdullilah wa syukurillah kalo sama Dospem II yang aku rasain beliau support banget, slalu memberi arahan dan saran yang simple dan mudah dipahami. Seneng deh rasanya pas bilang pak saya sudah publikasi jurnal di sini di Ikip Siliwangi rasanya beliau proud to my self. Terimakasih atas arahan dan bimbingan bapa dan tentu saja gebrakan dari Dospem I untuk bisa upload dan publikasi ke jurnal. Masya Allah tabarakallah seneng banget mendekati sidang skripsi akhirnya artikelku bisa publish ke jurnal luar di (Ikip Siliwangi Bandung). Dari sekumpulan mahasiswa PGPAUD tingkat akhir aku yang pertama lolos publish ke jurnal. Berkaitan sama publishnya artikel tujuan untuk di sharingkan seperti ini bukan karena aku sombong (lagian apa yang mau disombongin?) melainkan karena aku peduli dan ingin memotivasi temen-temen mahasiswa tingkat akhir berikutnya untuk bisa mampu melakukan berbagai tugas. Aku mau adik-adiku nanti bisa break their limitations, break segala macam keraguan, dan break semua-semua yang dapat menghambat kita untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan dan harapkan. Jangan lupa doanya dikencengin pada masa-masa skripsi seperti ini, minta yang banyak, jangan medit-medit. Biar dilancarkan dan dimudahkan.

Well, singkat cerita lagi ya. Mengenai sidang skripsi alhamdullilah banget bisa daftar sidang pada gelombang 1 bersyukur targetan dan harapan untuk bisa sidang pada gelombang 1 terwujud, wah masya Allah tabarakallah hadiah dari Allah tak terhingga dan tak terduga pada hambanya. Ok! sidang skripsi gelombang 1 dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2020 di kampus Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya sebanyak 17 orang. Meskipun sedang berada pada kondisi pandemi seperti ini alhamdullilah sidang bisa secara tatap muka dan tentu saja tetap memperhatikan aturan protokol kesehatan yang berlaku. Dari mulai pemerikasaan cek suhu tubuh, pemakaian masker dan disediakannya tempat cuci tangan.

Aku ceritain ya, aku peserta sidang dengan No urut 17 dan itu terakhir serta penutup pada sidang gelombang 1. Pasti bertanya gimana sih perasaanya waktu sidang skripsi? Wah pasti degdegan ya, wah pasti panas dingin, wah.. wah.. wah.. guys! No bukan itu rasanya. Perasaan waktu nungguin giliran sidang itu biasa aja dan gaada rasa dag dig dug ser itu gaada aneh makanya. Karena kalo yakin sama hasil penelitian skripsi kita pasti optimis hadapi aja, toh Dosen penguji masih sama-sama manusia kan hee. Kita harus siapin mental aja buat menjawab pertanyaan dari penguji. Apapun pertanyaannya semaksimal mungkin kita harus bisa jawab. Dan saat sidang jangan lupa banyakin senyum biar penguji secara psikolog bisa terbawa suasana happy hehe enjoy aja. Kalo aku sih pas nunggu giliran masuk untuk sidang banyakin dizkr sama shalawat insya Allah tenang guys. Waktu itu sama tiga Dosen penguji 1. Dr. H. Sima Mulyadi, M.Pd., Dindin Abdul Muiz L, S.Si., S.E., M.Pd., dan Drs. Edi Hendri Mulyana, MPd. Alhasil aku bisa melewati sidang skripsi tersebut. Wah beliau-beliau sangat hebat terimakasih saran dan masukannya pak.

Dan….. pada hari itu juga pengumuman yudisium/kelulusan diumumkan guys! Nah baru yang ini rasanya dag dig dug ga karuan pokoknya aku banyak diem, banyak mikir, malah nanya sama diri sendiri dalam hati “lulus ga ya?” “penelitiannya bener ga ya?” “tadi cara jawabnya udah bener belum sih duh” pokoknya ribet mikirin itu sendiri. “Ya Allah mudah-mudahan lulus” dan yang ditunggu-tunggu akhirnya. But, you know? Aku kena prank guys! Sama Bapak Ketua Prodi Pak Edi beliau bilang “Hanya 16 itu saja yang lulus” hah??! Udah deg degan banget yaelah kena prank. Dan beliau menginformasikan kembali “Siti Nur Uswatun Hasanah No 017…… Nilai sidang 91,…. dan IPK 3,81 Cumlaude LULUS. Aaaaa… disana pokoknya langsung nangis haru bahagia saling pelukan juga sama temen-temen seperjuangan. Sebelum pulang Pak Edi bilang “Kaget ya?!” langsung disana ketawa sambil nangis bapaaak huhuhuhu. Makasih pak kalimat itu yang terucap makasih pranknya hehehe.

 


Finally! Siti Nur Uswatun Hasanah, S.Pd. tersematkan pada hari itu juga. Ga nyangka perjuangan menghadapi masa skripsi berbulan-bulan dengan kondisi pandemi terselesaikan juga dengan tepat waktu dan sesuai yang diharapkan. Fokus penelitian skripsi dari awal sampai akhir sama sekali tidak berubah tetap sama. Namun, ada perubahan judul sedikit di ubah, namanya sidang udah pasti ada sedikit revisi dan polesan agar skripsi memeliki kualitas yang poll! Alhamdullilah masya Allah tabarakallah skripsiku terselaikan dengan judul “Penggunaan Media Sandpaper letters terhadap Keterampilan Mengenal Huruf pada Kelompok Anak Usia 4-5 Tahun” ini semua berkat kedua orang tua yang tiada henti terus memberikan dukungan dan doa pada putri tunggalnya. Kedua Dosen pembimbing, keluarga A’PGPAUD 16 serta semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu. Love you all.

Setelah itu, suddenly! Ada kejutan. Maksudnya ada daftar undangan yudisium gelombang 2 pada tanggal 27 Agustus 2020. Isi kepala surat undangan tersebut:

Yth.

Mahasiswa terbaik

(daftar undangan terlampir)

Program Studi S1 PGPAUD

UPI Kampus Tasikmalaya

Wah, masya Allah tabarakallah aku masuk dalam undangan Mahasiswa terbaik. Dan pada saat yudisium gelombang 2 diumumkan bahwa aku masuk pada dua kategori sekaligus yakni sebagai mahasiswa “Lulusan Terbaik Berdasarkan IPK PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya Tahun Akademik 2019/2020” dan “Lulusan Terbaik Berdasarkan Yudisium PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya Tahun Akademik 2019/2020.” Itu anugrah yang pernah ku miliki. Terus berucap syukur sama Allah. Allah itu maha baik. Dan aku sharing pengalaman seperti ini bukan untuk menyombongkan diri. No! jauhin sifat itu. Apalagi sifat dimana kita iri sama capaian orang lain. No! jangan kayak gitu guys. Gaada manfaatnya iri dosa coy nantinya bikin diri cape sendiri! Nah, jadi aku cerita gini biar temen-temen semakin semangat dan termotivasi untuk mempersiapkan tugas akhirnya dari jauh-jauh hari biar termanage sesuai targetan yang diharapkan. Pokoknya semangat untuk semua temen-temen yang sedang bersikeras menggapai cita-citanya. Semoga Allah permudah dengan cara-Nya yang tidak dapat kita sangka-sangka. Aamiin. Last but not least.




Sedikit cerita lagi, aku punya keinginan untuk menjadi orang yang berguna bagi agama, Negara dan masyarakat. (I guess keinginan aku ini akan tetep stay selamanya sih). Karena, sesuai motto selama menjadi mahasiswa “Khoirunnas anfa’uhum linnas “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” dan pesan pada mahasiswa “Jika ingin bermimpi maka tidurlah, jika ingin meraih mimpi maka, bangunlah! Dan satu lagi jangan lupa minta doa dari kedua orang tua karena itu merupakan ridho Allah juga.




Aku mau nekenin kalau misalkan capaian yang sudah didapat sampai sejauh ini jangan sampai merasa puas karena sebenarnya setelah kita lulus lah perjuangan yang sebenarnya kita hadapi. Yaps… dunia kerja yang semakin banyak soft dan hard skill yang harus kita miliki ataupun melanjutkan study kembali (S2). Dan guys aku berkeinginan untuk melanjutkan study. Bismillah saja yang penting niatin aja dulu lillah. Minta doanya yang terbaik ya Aamiin. Karena, masih butuh untuk banyak belajar, dunia ini masih terlalu luas untuk aku puterin dengan kemampuanku saat ini. Jadi mohon doanya, supaya aku bisa menjadi orang yang kadar kehausan dalam berilmunya sesuai dan pas, supaya bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain. mohon doanya juga supaya aku bisa mengaplikasikan semua hal-hal yang udah aku tulis. Semoga yang membaca tulisan sederhana ini bisa termotivasi. Dan yang terakhir semoga kita semua selalu ada dalam lindungan-Nya. Aamiin.

 

 

 

Sincerely, Bandung 2020

 

 

Uswah Farha