Sunday, June 7, 2020

Bertemu & Berpisah, Kemudian Sejarah!






Pertemuan yang manis, diantara dua manusia
Penuh asa dan cita tuk hidup bersama
Saling melempar rasa
Saling melengkapi cinta

Namun,
Pasrah akan takdir ilahi
Perpisahan yang sepi, berpisah sepihak sendiri
Menjauh mandiri

Pergi.. tanpa kembali

Hanya konseptual sejarah yang tersisa, sesekali terlintas
Sejarah terkuak dalam ingat, tak melekat utuh dalam realitas

Terbatas.. nyata, tak bebas

Bernostalgia membuka memori, kamu sang sejarah hati.
Pertemuan adalah awal sejarah yang dimulai dengan perpisahan diri.





9 comments:

  1. Kata-katanya begitu dalam maknanya. Saking bagusnya.. masyaAllah. Barokallah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah.. Pembaca yg budiman suka berlebihan😂

      Delete
  2. Mengingat tentang temu, dimana setiap kata seperti dogma, yang hambar bila kini di eja. Setiap kata, dahulu layak seperti irama yang bernada. Nada-nada yang gemilang, menghiasi setiap siang dan malam.
    Optimis seketika menjadi ragu, dikalahkan waktu yang terus menerjang maju, tak mau menunggu, hingga kini asa itu pun tak bertemu. Berpisah, meninggalkan semua sejarah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudahlah, pengalaman akan mengajarkan kita untuk lebih selektif dalam memilih.

      Delete
  3. Replies
    1. Betul karena senyum adalah sedekah

      Delete
    2. Sedekah yg dianggap murah padahal teramat mahal disisiNya

      Delete
  4. Rasaku tetap sama, walau kita sudah tak lagi bersama.
    Sesuatu yang indah, akan menemui waktu yang tepat untuk pindah.
    Kau mungkin bisa saja datang ke duniaku lagi.
    Kembali menjahit perasaan kita yang menjerit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak, tolong kasih tau ke kang bud tjahjana, akhirnya saya bisa bikin pecel lele setelah budidamber (budidaya ikan lele dalam ember). Makasi sarannya gitu. Salut!

      Delete