Dalam
pergerakan waktu yang terus maju
Dalam
rasa yang diam dan meledak-ledak
Aku
berdiam disini hanya ingin kamu ada.
Iya,
ingin kamu ada disampingku
Lekas
seperti dulu bercanda gurau
Dan
saling mengungkapkan rasa
Tapi,
itu semua sudah tak berlaku sekarang
Sepertinya
aku harus belajar pada fase dimana …
Bahwa
merelakan akan lebih mudah dari pada melupakan
Jangan
salahkan aku…
Ini
bukan tentang siapa yang melupakan dan siapa yang merelakan
Tapi
ini tentang siapa yang lebih dulu meninggalkan kemudian melupakan
Dan
pada akhirnya...
Aku
mulai merangkak maju untuk bisa mengikhlaskan
Dan
mulai menjunjung lembaran baru
Tanpa
hadirnya kamu.
Biarlah kisah kita menjadi bukti tentang adanya semesta.
ReplyDeleteDan rindu, disana lah kamu selalu.
Kan kuceritakan kepada keturunanku nanti.
Aku pernah menggenggam tanganmu, berdiri disebelahmu dan berjalan mengiringimu.
Aku tahu, mungkin kata pisah bukanlah jalan keluar yang baik.
Tapi aku ingin kau mendapatkan seseorang yang lebih baik.
Kau dan aku saling diam meratapi.
Nama kita berdua, sudah terukir di bumi.