Friday, June 12, 2020

di Paksa Bungkam




Stanisa.

Patah yang terlanjur rapuh
Sakit yang terlanjur mendalam
Dipaksa bungkam oleh keadaan
Aku merasa takut dengan banyak hal
Aku merasa khawatir dengan banyak hal
Aku sering merasakan kesedihan di malam hari
Tidur harusnya membutuhkan ketenangan, sedangkan aku tidak memilikinya
Permintaan maaf yang sering diucap, seolah tak ada makna

Sakit ini masih membekas
Luka ini belum kering, kadang kambuh kadang juga sembuh hingga membuat aku jatuh berulang kali
Lama, mungkin akan membutuhkan proses panjang untuk benar-benar menunggu luka ini kering.

Aku melupakan bagaimana bahagia dengan cara sederhana
Aku melupakan bagaimana mudahnya menangis ketika merasa sedih, tertekan atau marah.
Aku sering menahan semuanya.
Dan berakhir depresi di malam hari.

Rasanya ingin lari dari semua masalah.
Tapi aku sadar lari dari masalah tidak akan menyelesaikan apa-apa
Aku merindukan senyuman tulusku ketika masih kecil
Kemana sekarang ? Mungkin sudah direnggut oleh keadaan yang memaksa aku harus bungkam.

Aku tau, ini bukan aku yang mereka kenal.
Maka, tolong bantu carikan aku yang sebenarnya. Dimana? Apa aku yang selama ini mereka kenal bersembunyi dibalik kekacauan yang terjadi sehingga dipaksa untuk bungkam?

Aku seperti kosong, hilang makna dan penuh ketakutan.
Sekarang, hanya ada dua pilihan dipaksa menyerah oleh keadaan? Atau harus kuat agar tidak mudah menyerah oleh keadaan.



4 comments: