Pelik

 

Setiap malam aku selalu excited menunggu kamu selesai dengan semua kegiatanmu di hari itu, berharap bisa menjadi teman ceritamu di malam itu, 

Sampai akhirnya aku sadar, ternyata aku bukanlah satu-satunya pereda dari rasa lelahmu
Mungkin harapan yang berlebih

Pada waktu singkat
Yang kau beri
Di mana kesebentaran itu 
Cukup menjadi alasan aku tersenyum bahagia

Sehingga aku pun terlena

Pada waktu yang sudah kita habiskan bersama

Namun, bisakah tersenyum bahagiamu saat ini juga alasannya adalah aku? 

Sungguh, aku sempat mengabaikan orang-orang yang menginginkanku 
Hanya karena aku takut membuatmu kecewa

Meski pelik, aku jadi membayangkan jika kamu benar-benar berada disetiap malamku
Kemungkinan aku akan menjaga kamu seutuhnya dengan ketulusanku dalam pelukku

Ketika Hujan

"Disana sedang hujan?"
"Hujan"
Obrolan ringan kita ketika hujan

Hujan selalu punya cerita
Bagi sebagian orang hujan bukan hanya ada genangan tetapi juga kenangan
Namun, bagiku hujan bukan hanya ada kenangan tetapi juga rindu

Kau tahu kenapa? 

Ketika hujan membasah di jendela
Kau pun turut jatuh dalam ingatan kepala. 
Membayangkanmu saja sudah bisa membuatku tersenyum bahagia

Dan katamu apalagi jika kita menikmati hujan bersama

Jika kamu percaya hujan adalah satu persen air, sembilan puluh sembilan persen kenangan, ya silakan
Kalau aku percaya hujan seratus persen adalah rindu, itu urusanku
Karena bagiku meromantisasi hujan akan mengingatkanku padamu
Sekalipun aku tidak di sampingmu 

Ingatlah hujan menjadi satu tanda kalo aku sedang merindu

Hidup Itu ...

 

Hidup itu lucu
Karena kadang orang-orang 
Yang kamu rela lindungi dari tembakan peluru, ternyata mereka adalah pemegang pistolnya

Hidup itu capek
Karena kadang orang-orang yang datang seakan menjadikanmu rumah, ternyata mereka hanya sekedar singgah

Kadang juga aku ga bisa apa-apa
Selain senyum dan nguatin diri
Sambil bilang dalam hati
"Manusia di bumi itu banyak macamnya, ga bisa semua di pukul jadi rata wataknya"