Siti Nur Uswatun Hasanah-1607807
Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Dewasa ini
hampir setiap hari didapati berita mengenaskan di media massa, baik melalui
media elektronik (televisi, radio, atau internet) maupun media cetak (koran,
tabloid, majalah, dan lain-lain). Hampir setiap hari berita tentang tindak
kekerasan, kejahatan seksual, korupsi, maupun penyalahgunaan narkotika
disuguhkan oleh media massa. Banyak sekali berita mengenaskan yang disuguhkan
seperti pejabat terlibat korupsi, tawuran antar warga, tawuran antar pelajar,
tawuran antar supporter olah raga, tawuran antar sesama penonton pertunjukkan
musik, remaja terlibat narkoba, nyontek pada saat ujian nasional, dan
lain-lain. Fenomena ini sungguh sangat mengenaskan, seakan berada dalam
kehidupan zaman primitif yang masih jauh dari masyarakat yang berperadaban. Apakah
ini merupakan hasil dari proses kualitas pendidikan bangsa selama ini?
Potret buram kondisi
pemuda saat ini nampak jelas di depan kita. Berbagai masalah yang mereka anggap
sudah lumrah dan biasa terjadi di kalangan pemuda, Mereka berlomba- lomba
berkiblat pada dunia barat dan menikmati arus negatif modernisasi. Melakukan
hal yang menyimpang seperti itu mereka anggap sudah biasa. Miris sekali ketika
melihat kaum muda indonesia. Masalah urgent terebut perlu diatasi saat ini juga,
dengan meningkatkan mutu pendidikan bangsa untuk masyarakat oleh kaum muda
indonesia yang berkarakter unggul dan mempunyai intelektual dalam menanggapi
hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan.
Secara fitrah, masa muda bukanlah masa dimana
harus bersenang-senang dengan arus negatif modernisasi saat ini. Tetapi, masa
muda merupakan jenjang kehidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan
jasmani, perasaan dan akalnya untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang
bermutu dan berdaya saing tinggi untuk masyarakat. sangat wajar jika pemuda memiliki
potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan
yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda, dan pemikiran kritis
mereka sangat didambakan masyarakat. Mereka juga motor penggerak kemajuan
ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu
peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung
pada kondisi pemuda sekarang ini. Jika pemuda indonesia di era sekarang ini
masih menyimpang dari nilai, norma dan agama bagaimana akan memajukan
pendidikan bangsa. Lalu pertanyaannya sekarang, pemuda yang seperti apakah yang
dapat meningkatkan mutu pendidikan bangsa?
Masih ingatkah apa yang dikatakan Bung Karno?
Ya, “ Berikan aku sepuluh pemuda, aku
sanggup merubah dunia.” Pemuda
memiliki peranan yang besar untuk melakukan suatu perubahan dan untuk menjaga
harkat-martabat bangsa serta memajukan bangsa dan Negara. Peradaban dan
kemajuan suatu bangsa ditentukan
oleh kualitas dan mentalitas pemudanya. Pemuda adalah agen perubahan sosial (agent of social change). karena pemuda
selaku insan akademis, dipandang memiliki kekuatan intelektual yang lebih
sehingga kepekaan dan nalar yang rasional diharapkan dapat memberikan
kontribusi nyata terhadap pembangunan pendidikan dan sosial dimasyarakat. konstribusi
pemuda sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan.
Walaupun pada era sekarang ini arus
globalisasi begitu pesat. Tidak menutup kemungkinan bahwa pemuda dapat
memajukan sebuah bangsa selama pemuda itu berkarakter unggul sesuai dengan
nilai-nilai luhur falsafah pancasila dan menjadi pribadi-pribadi yang berbudi pekerti luhur serta menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya bangsa, dibangun dengan kualitas tinggi, mentalitas kuat,
dan kejujuran yang melekat. Mampu memberikan warna baru dalam merubah
perkembangan bangsa ini. Perubahan yang dilakukan oleh pemuda yang berkarakter
bukan hanya dalam bidang pedidikan saja, namun di bidang lainnya juga seperti
sosial, budaya, ekonomi dan politik kearah perubahan yang lebih baik.
Peran pemuda bangsa Indonesia sebenarnya
sudah termaktub dalam Undang-Undang Negara
Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan dan pasal 16 tentang peran pemuda menjelaskan bahwa “Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen
perubahan dalam segala aspek pembangunan sosial”. Karena itu sesungguhnya generasi muda Indonesia dipandang sebagai suatu
identitas yang berpotensial dalam membangun bangsa di masa depan. Jati diri
pemuda sebagai kunci sukses memajukan pendidikan bangsa dan karakter pemuda
menentukan karakter pendidikan bangsa. Selama tongkat estafet peralihan suatu peradaban
terletak di pundak pemuda, selama
pemuda sebagai motor penggerak bangsa, selama karakter pemuda masih terjaga,
selama agent of social change yang masih
melekat pada jati diri pemuda bukanlah sebatas slogan-slogan demonstrasi saja, dan selama pemuda masih tampil di garda terdepan
dalam pembangunan bangsa, selama itu pula NKRI tetap jaya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat
mengambil sebuah kesimpulan bahwa permasalahan potret buram pemuda sekarang ini perlu diatasi dengan
meningkatkan mutu pendidikan bangsa bukan hanya itu tapi peran serta tri pusat
pendidikan dalam menjaga karakter pemuda indonesia agar menjadi agen perubahan
yang berkualitas dengan karakter unggul dan intelektual yang cerdas merupakan
dua tujuan utama dalam membangun pendidikan bangsa. dan selama pemuda masih di
sebut agen perubahan sosial selama itu pula pemuda harus bergerak melakukan
suatu perubahan yang dapat memajukan pendidikan bangsa karena. Rasulullah SAW.
bersabda: “Ambillah kesempatan lima sebelum lima: muda sebelum tua, sehat
sebelum sakit, kaya sebelum miskin, hidup sebelum mati, dan senggang sebelum
sibuk”. (HR. Al-Hakim dan Al Baihaqi). Jadi, selama pemuda sebagai
kekuatan penentu
perjalanan bangsa di masa berikutnya. Mulailah memperbaiki keadaan pendidikan
di indonesia dari lingkup kecil terlebih dahulu dengan karakter unggul,
intelektual cerdas, dan mentalitas kuat.
Dan sesungguhnya keberhasilan gerakan pemuda dalam memajukan bangsa sudah ada sejak dahulu kala. Ketika teks
sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 diikrarkan oleh para pejuang pemuda.
Yang mempunyai karakter jiwa nasionalisme cinta tanah air dan daya kredibilitas
yang sangat tinggi pada waktu itu. Kemudian mereka bersatu
padu demi memerdekakan bangsa Indonesia, dari kekejaman para penjajah. Karena
saat itu mereka melihat sebuah ketidakadilan, ketidaksesuaian dari apa yang
seharusnya dilakukan. Harapan bangsa pada waktu itu ada ditangan pemuda.
Alhasil Peristiwa Sumpah
Pemuda telah menunjukkan bukti nyata bahwa dengan karakter diri para pemuda sesuai
dengan berdasarkan nilai-nilai falsafah pancasila. Dan keinginan kuat,
mentalitas kuat serta kredibilitas yang tinggi mereka para pemuda telah
berhasil mencapai cita-cita kemerdekaan. Maka untuk para generasi muda
Indonesia dapat mengambil hikmah dari sejarah Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Untuk bisa bergerak membangun pendidikan bangsa saat ini juga
dengan karakter yang unggul, intelektual yang cerdas, mentalitas kuat, rasa
nasionalisme yang tinggi, dan dengan nilai-nilai falsafah pancasila.
REFERENSI:
Lickona, T. (2015).
Educating For Character, Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Mulyana, R. (2004).
Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: ALFABETA.
Mulyasana, D.
(2012). Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rasyidin, W. dkk.
(2014). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan
Pendidikan.
Satries, S.I.
(2009). Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat. Jurnal: Madani,
Supardi, U.S. (2012).
Arah Pendidikan Indonesia Dalam Tataran Kebijakan Dan Implementasi. Jurnal:
Formatif, 2 (2) hlm. 111-112.
Widiya Wiwid
Ningtyas. (2014, 15 Februari). Peran Mahasiswa Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Kompas,